Minggu, 30 April 2017

MASALAH KHUSUS YANG DI HADAPI PESERTA DIDIK DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Oleh : Khusnul K

Peserta didik tentu mempunyai masalah khusus yang harus dihadapi dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini tidak luput dari pembinaan bimbingan dan konseling, bimbingan konseling juga diharuskan dapat membantu masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik, terutama masalah khusus.

Tipe-Tipe Permasalahan

Individu :

1.      Pendidikan
2.      Masalah pribadi : bisa berupa masalah keluarga maupun lingkungab sekitar
3.      Hubungan sosial
4.      Permasalahan karir

Remaja :

Pada tahapan ini adalah tahapan dimana anak/seseorang itu diharuskan menyesuaikan diri. Baik itu penyesuain terhadap keluarga, sekolah, maupun dengan masyarakat sekitar.

Kenakalan Remaja

Faktor penyebab kenakalan remaja bisa didapat darimana saja. Salah satunya adalah dari sekolah, antara lain :
a.      Guru : mutu guru, kurangnya tenaga guru di sekolah
b.      Fasilitas pendidikan
c.      Norma-norma pendidikan

Upaya pencegahan

Untuk mengatasi kenakalan remaja yang ada pada saat ini, dapat diberlakukan cara-cara ini, antara lain:

1.      Konsultasi dengan orangtua siswa
2.      Konsultasi secara individual
3.      Konsultasi dengan guru dan wali kelas
4.      Penyelenggaraan kartu pribadi
5.      Penyelenggaraan kotak masalah
6.      Penyelenggaraan bimbingan karir
7.      Penyelenggaraan problem check list

Minggu, 23 April 2017

DIAGNOSTIK DAN PENGAJARAN REMIDIAL

By : Khusnul K


Dalam dunia pendidikan, pastinya akan selalu ada kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik. Nah, bagaimana cara mengatasi hal tersebut ? tentunya harus ada diagnostik terlebih dahulu. Setelah mengetahui diagnostik dari peserta didik, barulah bisa diatasi dengan menggunakan pengajaran remidial.

Apa itu Diagnostik ?
Diagnostik adalah Proses pemeriksaan terhadap hal-hal yang tidak beres atau bermasalah.
Dalam penanganan peserta didik yang kesulitan belajar, diagnostik haruslah ditentukan seperti apa jenis masalah, kelainan atau ketidakmampuan dengan meneliti latar belakang penyebabnya atau dengan cara menganalisis gejala yang tampak pada diri peserta didik.

Bagaimana Langkah-Langkah dalam Mengatasi Kesulitan Belajar ?
Ada tiga cara dalam mengatasi kesulitan belajar pada peserta didik, antara lain:
1.      Analisis hasil diagnosis
2.      Menentukan kecakapan bidang yang bermasalah
3.      Menyusun program perbaikan
Setelah mengetahui cara mengatasi kesulitan belajar pada peserta didik, selanjutnya dilanjutkan dengan metode pembelajaran remidial.

Apa itu Pembelajaran remidial ?
Paembelajaran remidial adalah pelaksanaan pengajaran khusus bersifat individual yang diberikan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar, sehingga diharapkan mampu mengikuti pengajaran secara klasikal dan mencapai hasil yang optimal.

Apa saja Fungsi Pembelajaran remidial ?
a.      Fungsi Korektif
b.      Fungsi Pemahaman
c.      Fungsi Penyesuaian
d.      Fungsi Pengayaan
e.      Fungsi Akselerasi
f.       Fungsi Terapeutik

Bagaimana Langkah-Langkah Dalam Pembelajaran Remidial ?
1.      Menelaah Kasus
2.      Pemilihan Alternatif Tindakan
3.      Pemberian Layanan Khusus
4.      Pelaksaan Pengajaran Remidial
5.      Pengukuran Kembali Hasil Belajar
6.      Re-Evaluasi Dan Re Diagnostik

Senin, 17 April 2017

PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DAN KONSELING


By : Khusnul K

Yang pertama, kita perlu untuk megetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran dalam bimbingan dan konseling ?
Yaitu model pembelajaran yang dirancang berdasarkan pengertian bimbingan, dengan perhatian khusus pada definisi anak dan arahan dalam pembelajaran.

Setelah mengetahui tentang pengertian diatas, kita dapat melanjutkan penjelasan mengenai pembelajaran berbasis bimbingan dan konseling secara mendalam.




Prinsip-prinsip Umum Model  Pembelajaran Berbasis Bimbingan dan Konseling
1. Didasarkan pada pemahaman atas keragaman individu yang dibimbing.
2.  Perlu di kenal dan di pahami perbedaan individu orang-orang yang akan di bimbing.
3.      Proses membantu individu.
4. Bimbingan hendaknya bertitik tolak pada individu yang di bimbing.
5. Dimulai dengan identifikasi atas kebutuhan individu.
6.   Masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh pembimbing, harus di serahkan kepada
individu atau lembaga yang mampu dan berwenang.
7.      Bimbingan harus luwes dan fleksible, sesuai dengan kebutuhan individu.
8.      Dikelola dengan orang yang memiliki keahlian dalam bimbingan dan konseling.
9.      Ada system evaluasi yang digunakan.



Model-model pembelajaran Berbasis Bimbingan dan Konseling
1.      Cooperative Learning
Dengan belajar bersama siswa akan lebih mudah menemukan, memahami konsep yang sulit menjadi lebih mudah di pahami, karena setiap siswa mengutarakan ide-idenya daam bentuk potongan-potongan atau pecan-pecahan masalah yang apabila di gabung (dikonstruksikan) akan di temukan pemecahan masalahnya. Ada 3 tujuan utama dalam model pembelajaran ini, antara lain:
a.      Hasil belajar akademik.
b.      Penerimaan terhadap keragaman.
c.      Pengembangan keterampilan social.
Ciri-ciri pembelajaran ini:
-         Siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif.
-         Kelompok di bentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
-         Kelompok belajar terdiri atas ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda.
-         Penghargaan lebih di utamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.

2.      Contextual Teaching and Learning/CTL
Sebuah system yang mampu merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna. Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya 5 bentuk belajar yang penting, yaitu mengaitkan (relating), mengalami (experience), menerapkan (applying), bekerja sama (cooperating) dan mentransfer (transferring).
            Ada 7 komponen utama dalam CTL:
1)     Konstruktivisme (Constructivism)
2)     Menemukan (Inquiry)
3)     Bertanya (Questioning)
4)     Masyarakat belajar (Learning Community)
5)     Pemodelan (Modeling)
6)     Refleksi (Reflection)
7)     Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)

3.      Problem Based Learning/PBL
Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi. Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri.

4.      Model Pembelajaran Personal
Yaitu bimbingan dalam menghadapi dan mengatasi kesulitan dalam diri sendiri.

Senin, 10 April 2017

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

By : Khusnul K


Dalam bimbingan dan konseling di sekolah, jelas terdapat pengaturan-pengaturan atau yang biasa disebut dengan manajemen. Manajemen merupakan unsur atau bagian yang paling penting dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. 

 1.      Pengertian Manajemen
Setiap usaha untuk memindahkan individu atau kelompok untuk bekerja sama dalam pemanfaatan sumber daya dalam sistem untuk mencapai tujuan. Dalam dunia bimbingan konseling di sekolah, manajemen dapat diartikan sebagai setiap usaha atau cara di mana kepala sekolah untuk pemanfaatan optimal semua komponen atau sumber daya (tenaga kerja, dana, fasilitas / infrastruktur) dan sistem informasi seperti panduan data set untuk melakukan bimbingan dan konseling layanan di ranga mencapai tujuan.

2.      Perencanaan Program Dalam Bimbingan Dan Konseling
Perencanaan bimbingan dan konseling layanan kegiatan mengacu pada program tahunan telah diimplementasikan ke dalam program semesteran, bulanan dan mingguan.
Perencanaan bimbingan dan konseling layanan kegiatan masing-masing berisi:
a.       Menargetkan layanan / pendukung kegiatan;
b.      Substansi layanan / pendukung kegiatan;
c.       Jenis layanan / pendukung kegiatan, serta alat-alat yang digunakan;
d.      Melaksanakan layanan / pendukung kegiatan dan pihak-pihak yang terlibat;
e.       Waktu dan tempat.

3.      Pelaksanaan dan Arah Program
Pelaksanaan bimbingan dan konseling Layanan dapat dilakukan di dalam dan luar jam sekolah, yang dipimpin oleh seorang konselor dengan persetujuan dari kepemimpinan sekolah / madrasah. Pelaksanaan bimbingan dan konseling layanan di sekolah pembelajaran jam / madrasah dapat dibentuk dengan dua cara yaitu :
a.       Kegiatan tatap muka (classical-face)
b.      Kegiatan tidak tatap muka (non-face)

4.      Kegiatan Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Penilaian bimbingan dan konseling kegiatan terdiri dari dua jenis yaitu:
1.      penilaian hasil, penilaian ini sendiri teridiri dari tiga macam antara lain Peringkat segera (LAISEG), peringkat jangka pendek (LAIJAPEN), dan peringkat jangka panjang (LAIJAPANG).
2.      penilaian proses.