Senin, 17 April 2017

PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DAN KONSELING


By : Khusnul K

Yang pertama, kita perlu untuk megetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran dalam bimbingan dan konseling ?
Yaitu model pembelajaran yang dirancang berdasarkan pengertian bimbingan, dengan perhatian khusus pada definisi anak dan arahan dalam pembelajaran.

Setelah mengetahui tentang pengertian diatas, kita dapat melanjutkan penjelasan mengenai pembelajaran berbasis bimbingan dan konseling secara mendalam.




Prinsip-prinsip Umum Model  Pembelajaran Berbasis Bimbingan dan Konseling
1. Didasarkan pada pemahaman atas keragaman individu yang dibimbing.
2.  Perlu di kenal dan di pahami perbedaan individu orang-orang yang akan di bimbing.
3.      Proses membantu individu.
4. Bimbingan hendaknya bertitik tolak pada individu yang di bimbing.
5. Dimulai dengan identifikasi atas kebutuhan individu.
6.   Masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh pembimbing, harus di serahkan kepada
individu atau lembaga yang mampu dan berwenang.
7.      Bimbingan harus luwes dan fleksible, sesuai dengan kebutuhan individu.
8.      Dikelola dengan orang yang memiliki keahlian dalam bimbingan dan konseling.
9.      Ada system evaluasi yang digunakan.



Model-model pembelajaran Berbasis Bimbingan dan Konseling
1.      Cooperative Learning
Dengan belajar bersama siswa akan lebih mudah menemukan, memahami konsep yang sulit menjadi lebih mudah di pahami, karena setiap siswa mengutarakan ide-idenya daam bentuk potongan-potongan atau pecan-pecahan masalah yang apabila di gabung (dikonstruksikan) akan di temukan pemecahan masalahnya. Ada 3 tujuan utama dalam model pembelajaran ini, antara lain:
a.      Hasil belajar akademik.
b.      Penerimaan terhadap keragaman.
c.      Pengembangan keterampilan social.
Ciri-ciri pembelajaran ini:
-         Siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif.
-         Kelompok di bentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
-         Kelompok belajar terdiri atas ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda.
-         Penghargaan lebih di utamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.

2.      Contextual Teaching and Learning/CTL
Sebuah system yang mampu merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna. Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya 5 bentuk belajar yang penting, yaitu mengaitkan (relating), mengalami (experience), menerapkan (applying), bekerja sama (cooperating) dan mentransfer (transferring).
            Ada 7 komponen utama dalam CTL:
1)     Konstruktivisme (Constructivism)
2)     Menemukan (Inquiry)
3)     Bertanya (Questioning)
4)     Masyarakat belajar (Learning Community)
5)     Pemodelan (Modeling)
6)     Refleksi (Reflection)
7)     Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)

3.      Problem Based Learning/PBL
Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi. Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri.

4.      Model Pembelajaran Personal
Yaitu bimbingan dalam menghadapi dan mengatasi kesulitan dalam diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar