Sabtu, 25 Maret 2017

ADMINISTRASI DAN ORGANISASI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING


oleh : Khusnul Khotimah (15130093)



Seperti yang telah diketahui bahwa administrasi merupakan keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam ilmu Bimbingan Konseling (BK), ilmu administratif ini diperlukan untuk menjaga jalur untuk menuju tujuan yang diharapkan. Langkah-langkah preventif tersebut bisa dengan cara sistem pencatatan yang rapi ataupun yang lainnya. Begitu pula dengan organisasi, dua hal tersebut harus berjalan beriringan untuk mencapai tujuan yang di inginkan dalam Bimbingan konseling.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai struktur-struktur yang ada pada organisasi, syarat-syarat organisai, serta hal-hal yang harus diperhatikan untuk administrasi dan organisasi dalam Bimbingan Konseling. 
Struktur-Struktur
a.       Tercipta hubungan dan mekanisme kerja yang efektif antara personil-personil yang terlibat dalam organisasi bimbingan dan konseling.
b.      Setiap personil mengetahui dengan tegas dan jelas tugas, wewenang dan tanggugjawab masing-masing.
c.       Guru pembimbing mengetahui apa yang harus dikerjakannya, dengan siapa ia bekerja, dimana pekerjaan harus dilakukannya.
d.      Memungkinkan terlaksanannya layanan bimbingan dan konseling yang efektif di sekolah.
Syarat-Syarat
a.       Menyeluruh
Yaitu mencakup unsur-unsur penting, baik vertikal maupun horizontal, sehingga mampu sebesar-besarnya kemadukan berbagai kerjasama dan pelaksanaannya, serta berbagai sumber yang berguna bagi pelayan bimbingan dan konseling.
b.      Sederhana
Sehingga jarak antara penetapan pelaksanaan dan upaya pelaksanaannya tidak terlampau panjang, keputusan dapat dengan cepat ditetapkan tetapi dengan pertimbangan yang cermat, dan pelaksanaan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling terhindar dari urusan birokrasi yang tidak perlu.
c.       Luwes dan terbuka
Sehingga mudah menerima masukan dan upaya pengembangan yang berguna bagi pelaksanaan tugas-tugas organisasi, yang semuanya itu bermuara pada kepentingan seluruh peserta didik.
d.      Menjamin keberlangsungannya kerjasama
Sehingga semua unsur dapat saling menunjang dan semua upaya serta sumber dapat dikoordinasikan demi kelancaran dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling untuk kepentingan peserta didik.
e.       Menjamin terlaksananya pengawasan
Penilalian dan upaya tindak lanjut, sehingga perencanaan, pelaksanaan dan penilaian program bimbingan dan konseling yang berkualitas dapat terus dimantapkan. Pengawasan dan penilaian hendaknya dapat berlangsung secara vertikal (dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas), dan secara horizontal (penilaian sejawat).

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
Hal-hal yang perlu diperhatikan agar suatu organisasi dapat mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling yang baik di sekolah, diantaranya:
1.      Semua staf sekolah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, dan staf administrasi sekolah) harus dihimpun dalam satu wadah, sehingga terwujud satu kesatuan bertindak dalam membantu siswa mengatasi permasalahannya.
2.      Mekanisme kerja bimbingan dan konseling harus tunggal, sehingga siswa tidak bingung dengan banyaknya layanan yang berbeda.
3.   Tugas, tanggung jawab dan wewenang dari masing-masing petugas bimbingan dan konseling harus dirinci dengan jelas dan tegas, sehingga masing personil dapat memahami dan mengerti kewajiban dan tanggungjawabnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar