Sabtu, 11 Maret 2017

STRATEGI DAN TEKNIK DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

by : Khusnul Khotimah (15130093)



Membicarakan mengenai bimbingan dan konseling, tentu kita pasti akan menyinggung tentang bagaimana strategi dan teknik dalam bimbingan dan konseling. Bagaiamana strategi tersebut bisa diterima oleh konseling maupun konselor dan bagaimana pula dengan teknik-teknik tersebut dapat berjalan dengan lancar.

STRATEGI


Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam bimbingan dan konseling, antara lain :
1.      Konseling Individu
Untuk konseling individu, hanya dilakukan antara kedua belah pihak yaitu konseling (peserta didik) dan konselor. Jadi dalam hal ini, konselor lebih bisa terfokus pada masalah yang dihadapi oleh konseling itu saja. Bahkan ini lebih memudahkan untuk kinerja seorang konselor.
2.      Bimbingan Kelompok (Group Guidance)
Selain konseling individu, ada juga strategi lain yaitu bimbingan kelompok. Strategi ini digunakan oleh konselor dalam memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kegiatan kelompok. Bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif.
3.      Konseling Kelompok
Strategi selanjutnya adalah dengan cara konseling kelompok. konseling ini biasanya bersifat pencegahan dan juga penyembuhan.
4.      Konsultasi
Strategi ini merupakan salah satu strategi yang dalam layanan bimbingan dan konseling yang dipandang sebagai suatu proses penyediaan bantuan teknis guru, orang tua, administrator, dan konselor dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas klien.
5.      Layanan Mediasi
Layanan mediasi adalah layanan konseling yang memungkinkan permasalahan atau perselisihan yang dialami klien dengan pihak lain yang dapat diatasi dengan konselor sebagai mediator.
6.      Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial dapat juga didefinisikan sebagai upaya seorang guru dalam menciptakan suatu situasi yang memungkinkan seorang individu atau sebuah kelompok tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin.


TEKNIK


Teknik disini sebenarnya dibagi menjadi 3 bagian yaitu: (1) Teknik umum konseling I, (2) Teknik umum konseling II, dan (3) Teknik khusus. Tetapi karena pembahasannya mungkin akan sangat banyak, jadi saya hanya akan menuliskan poin pertama saja.

Teknik Umum Konseling I
Teknik umum merupakan teknik konseling yang biasanya digunakan dalam tahap-tahap konseling dan merupakan teknik dasar konseling yang harus dikuasai oleh konselor. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disampaikan beberapa jenis teknik umum.

a.       Perilaku Attending
Perilaku attending disebut juga perilaku menghampiri klien. Hal ini mencangkup komponen kontak mata, bahasa tubuh, dan  bahasa lisan. Perilaku attending yang baik dapat menimbulkan hal positif, seperti meningkatkan harga diri klien, menciptakan suasana yang aman, dan mempermudah eksperesi perasaan klien dengan bebas.
b.      Empati
Ialah kemampuan konselor untuk merasakan apa yang dirasakan klien; merasa dan berpikir bersama klien dan bukan untuk atau tentang klien. Empati dilakukan sejalan dengan perilaku attending. Tanpa perilaku attending, mustahil terbentuk empati.
c.       Refleksi
Refleksi adalah teknik untuk memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbalnya.
d.      Eksplorasi
Eksplorasi adalah teknik untuk menggali perasaan, pikiran, dan pengamatan klien. Hal ini penting dilakukan karena banyak klien menyimpan rahasia batin, menutup diri, atau tidak mampu mengemukakan pendapatnya. Teknik ini memungkinkan klien untuk bebas berbicara tanpa rasa takut, tetekan, dan terancam.
e.       Menangkap Pesan (Paraphrasing)
Menangkap pesan (Paraphrasing) adalah teknik untuk menyatakan kembali esensi atau innti ungkapan klien, dengan teliti mendengarkan pesan utama klien, mengungkapkan kalimat yang mudah dan sederhana. Biasanya, ini ditandai dengan kalimat awal : “adakah “ atau “tampaknya” dan mengamati respon klien terhadap konselor.
f.        Pertanyaan Terbuka (Opened Question)
Pertanyaan terbuka yaitu teknik untuk memancing siswa agar mau berbicfara mengungkapkan perasaan, pengalaman, dan pemikirannya. Pertanyaan yang diajukan sebaliknya tidak menggunakan kata Tanya mengapa atau apa sebabnya. Pertanyaan semacam ini akan menyulitkan klien jika ia tidak tahu alasan atau sebab-sebabnya. Oleh karenanya, lebih baik gunakan kata Tanya apakah, bagaimana, adakah, atau dapatkah. Contoh : “Apakah Anda merasa ada sesuatu yang ingin kita bicarakan ?”
g.      Pertanyaan Tertutup (Closed Question)
Dalam konseling tidak selamanya harus menggunakan pertanyaan terbuka. Dalam hal-hal tertentu, dapat pula digunakan pertanyaan tertutup yang harus dijawab dengan kata “ya” atau “tidak”, atau dengan kata-kata singkat. Tujuan pertanyaan tertutup adalah untuk : (1) mengumpulkan informasi; (2) menjernihkan atau memperjelas sesuatu; dan (3) menghentikan pembicaraan klien yang melantur atau menyimpang jauh. Contoh dialog :
Klien : “Saya berusaha meningkatkan prestasi dengan mengikuti belajar kelompok yang selama ini belum pernah saya lakukan.’
Konselor : “Biasanya Anda menempati peringkat berapa?”
Klien:”Empat.”
Konselor:”Sekarang berapa?”
Klien:”Sebelas.”
h.      Dorongan Minimal (Minimal Encouragement)
Dorongan minimal adalah teknik untuk memberikan suatu dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikemukakan klien. Misalnya dengan menggunakan ungkapan oh ….., ya…., lalu…., terus,…. atau dan… Tujuan dorongan minimal agar klien terus berbicara dan dapat mengarah agar pembicaraan mencapai tujuan.
i.        Interprestasi
Teknik ini yaitu untuk mengulas pemikiran, perasaan, dan pengalaman klien dengan merujuk pada teori-teori, bukan pandangan subjek konselor. Hal ini bertujuan untuk memberikan rujukan pandangan agar klien mengerti dan berubah  melalui pemahaman dari hasil rujukan baru tersebut.
j.        Mengarahkan (Directing)
Teknik mengarahkan ini yaitu teknik untuk mengajak dan mengarahkan klien melakukan sesuatu. Misalnya, menyuruh klien untuk bermain peran dengan konselor atau mengkhayalkan sesuatu.
k.      Menyimpulkan Sementara (Summarizing)
Teknik ini yaitu teknik untuk menyimpulkan sementara pembicaraan, sehingga arah pembicaraan semakin jelas.

Dari penjelasan diatas, ternyata bimbingan dan konseling adalah hal menarik yang dapat kita pelajari. semoga dapat bermanfaat bagi pembaca ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar